Alumni Faperta Unsoed Sampaikan Pesan Pembangunan Pertanian
Keluarga Alumni Fakultas Pertanian (Kafaperta) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, menyampaikan lima pesan untuk pemerintah terkait dengan berbagai kebijakan pembangunan pertanian.
Lima pesan yang tertuang dalam rumusan sementara “Pesan Putra Soedirman Bagi Kebijakan Pembangunan Pertanian Indonesia” itu dihasilkan saat Sarehan Alumni Fakultas Pertanian dengan tema “Quo Vadis Arah Kebijakan Pembangunan Pertanian Indonesia: Swasembada Pangan atau Kesejahteraan Petani” yang digelar di Auditorium Faperta Unsoed Purwokerto, Sabtu.
Saat membacakan rumusan sementara “Pesan Putra Soedirman bagi Kebijakan Pembangunan Pertanian Indonesia”, Ketua Kafaperta Unsoed Rudi Purwadi mengatakan bahwa kebijakan pembangunan pertanian Indonesia harus berorientasi pada kesejahteraan petani.
“Yang pertama, kebijakan pembangunan pertanian perlu dilakukan secara konsisten, taat asas, dan terpadu. Yang kedua, subsidi harga, `output`, dan insentif luas tanam menjadi prioritas di dalam usaha pertanian,” katanya.
Pesan ketiga, mengembangkan “market demand technology development” (pengembangan teknologi untuk memenuhi permintaan pasar) berupa teknologi yang dihasilkan dari riset berorientasi pada kebutuhan pasar yang bersifat dari bawah ke atas, bukan dari atas ke bawah sehingga teknologi benar-benar mampu memecahkan permasalahan di masyarakat.
Pesan keempat, menghentikan cetak sawah dan cetak lahan padi ladang untuk menjaga swasembada untuk menjaga swasembada pangan.
“Yang kelima, perubahan `mindset` yang berorientasi pada modernisasi dengan tetap berbasis pada kearifan lokal,” katanya.
Saat ditemui wartawan usai sarasehan, Rudi mengatakan bahwa setelah redaksional rumusan sementara “Pesan Putra Soedirman bagi Kebijakan Pembangunan Pertanian Indonesia” itu diperbaiki, pihaknya akan mengirimkannya secara langsung kepada Presiden RI, Menteri Pertanian, dan Gubernur Jawa Tengah agar bisa menjadi dasar dalam membuat kebijakan-kebijakan yang lebih baik pada masa yang akan datang.
Menurut dia, pihaknya akan terus mendorong alumni Unsoed khususnya Kafaperta untuk selalu mengkritisi memberikan solusi terhadap setiap kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah.
Sementara itu, Ketua Umum Keluarga Alumni Unsoed (Kaunsoed) Haiban Hadjid mengatakan bahwa pihaknya bukan hanya memberikan saran tetapi juga solusi.
“Seperti tadi soal pertanian, kami memberikan solusi yang berbeda dengan arahan pemerintah tentang pencetakan sawah. Kita punya ladang banyak yang menganggur, di satu sisi bisa kita manfaatkan dan satu kelebihan lagi, Unsoed punya produk yang siap ditanam di situ,” katanya.