Hari Kebangkitan Nasional, Ketum Kafaperta: 2045 Ada Generasi Emas 70% dari Indonesia
Jakarta, Bumntrack.co.id – Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang jatuh pada tanggal 20 Mei 2022, BEM Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menyelenggarakan seminar nasional: Alumni’s Corner di Gedung Graha Widyatama Unsoed pada Jumat (21/05/22). Seminar yang bertemakan Anak Muda, Bangkit & bersinergi Membangun Kebangkitkan Nasional menghadirkan narasumber dari alumni Unsoed yaitu SH Sutarto CEO BUMN Track sekaligus Ketua Umum Keluarga Alumni Fakultas Pertanian Unsoed dan Dr.rer.nat. A. B. Susanto, MSc dari CHINA-ASEAN Business Technology Innovation & TVET (Indonesia) Centre.
Selain itu seminar turut dihadiri oleh Rektor Universitas Jenderal Soedirman Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, M.sc. Agr dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Kuat Puji Prayitno, SH., M.Hum. Partisipasi peserta seminar mencapai 400 peserta yang terdiri dari pesera offline di Graha Widyatama, dan juga peserta yang mengikuti secara online.
Dalam sambutannya Akhmad Sodiq mengungkapkan bahwa 20 Mei memang merupakan sejarah kesadaran bangsa. “20 Mei 1908 Menjadi titik tolak belakang kebangkitan nasional, (awal) perjuangan Indonesia,” ungkapnya (21/05/22). Ia kembali menambahkan bahwa titik tolak belakang tersebut bisa terjadi karena generasi muda. “Generasi muda adalah generasi yang bisa membuat perubahan,” tambahnya. Selain edukasi kegiatan juga bertujuan mempererat jaringan dengan alumni. “Kegiatan ini mawadahi pertemuan keluarga besar alumni dengan mahasiswa aktif Unsoed” kata Alfisyahr Azka selaku ketua pelaksana seminar nasional.
Perkembangan zaman yang kian modern makin menuntut generasi produktif muda untuk terus memaksimalkan kapabilitas dan potensi diri. Hal ini tidak lain guna kemampuan bersaing di masa depan. Apalagi Indonesia hampir memasuki puncak bonus demografi dimana populasi didominasi oleh usia produktif.
Seperti yang diungkapkan oleh SH Sutarto, “Di tahun 2045 akan ada generasi emas di mana (merupakan) 70% usia produktif dari penduduk Indonesia,” jelasnya. Generasi emas dimaksud adalah generasi yang berbeda dengan sebelumnya dimana lebih aktif dalam ikut dan menjadi bagian dari perkembangan global. Selain dari segi sumber daya manusia akan ada beberapa perubahan. “Akan ada banyak perubahan yang terjadi baik dari teknologi, revolusi ekonomi, dan revolusi sosial,” tambah SH Sutarto yang sekarang ini mengelola media informasi seputar ekonomi dan bisnis di perusahaan BUMN Indonesia.
Senada dengan SH Sutarto, AB Susanto menjelaskan perubahan teknologi ke digitalisasi akan membutuhkan banyak hal. “Sekarang semua itu serba digital oleh karena itu dibutuhkan kreativitas, komunikatif, kolaborasi, dan berpikir kritis juga multi tasking harus dibangun,” (21/05/22) jelasnya. Untuk bisa bangkit dan membangun bangsa tentu nantinya generasi muda produktif akan besaing dalam hal kompetisi dengan generasi muda global lainnya. “Memasuki era distription, kompetensi utama itu sangat dibutuhkan,” tambahnya.
Diakhir diskusi SH Sutarto mengungkapkan bahwa generasi muda harus memiliki taktik sendiri dalam membangun karier di industri 4.0. Konsep tersebut terdiri dari Love, need, paid for, and good at atau yang lebih dikenal dengan Ikigai. “Ikigai adalah poin yang penting dalam bekerja yang menyatukan empat elemen konsep hidup,” jelasnya.
Selain itu, ia menambahkan beberapa hal yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan di masa muda, “Disiplin, kerja keras, dan komitmen adalah hal yang harus terus-menerus latih, selain memilih (mengikuti) passion dalam bekerja juga harus memiliki mindset bahwa kalau bekerja paid dan battle skill itu penting untuk kompetisi” tutup Alumni Faperta angkatan ’86 tersebut.