Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil Kunjungi Hasil Panen Inpago Unsoed 1 Demplot Korporasi Petani di Batang
Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, meninjau Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Sabtu (13/03/2021). Dalam kunjungannya, didampingi oleh Direktur Jenderal Penataan Agraria, Direktur Pemberdayaan Tanah Masyarakat Andri Novrijandri, Tenaga Ahli Menteri Parman Nataatmaja, Tenaga Ahli Menteri Hermawan, Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Tengah, Kepala Kantor BPN Batang dan Bupati Kabupaten Batang, Wihaji. Lokasi ini dijadikan sebagai balai benih sekaligus tempat penyimpanan dan penjemuran padi hasil panen Demplot Korporasi Petani tanah pusaka.
Kegiatan Demplot korporasi petani diprakarsai oleh Kementerian ATR/BPN bekerja sama dengan PT Sumber Energi Pangan sebagai fasilitasi program melalui CSR. Program demplot sekaligus menjadi pendukung program reformasi Agraria yang dilaksanakan oleh Dirjen Penataan Agraria, Kanwil BPN Jawa Tengah dan BPN Batang.
Menteri ATR/Kepala BPN dan rombongan, berdiskusi di Area Tanah Demplot Pertanian Padi & Melati, Desa Depok dan Desa Tegalsari, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. “Tujuan Demplot Korporasi Petani adalah memberikan edukasi dan contoh sistem budidaya pertanian yang efisien bagi petani. Sistem ini akan menjadi acuan petani dalam menjalankan produksi padi berbasis korporasi melalui Koperasi Pemasaran Pusaka Tani Sejahtera” disampaikan oleh Munawar selaku Field Supervisor program.
Padi yang dicoba pada demplot ini adalah padi Trisakti dan Inpago Unsoed 1. Produktivitas varietas ini rata-rata lebih tinggi dibanding varietas lain di wilayah setempat. Produktivitas padi Trisakti sekitar 6,2 ton/ha dan Inpago Unsoed 1 sekitar 7 ton/ha. Pada musim yang sama saat ini rata-rata produksi petani 5,5 ton/ha.
Meskipun banyak kendala pada tanam musim ini, utamanya karna cuaca ekstrim, hujan angin dan banjir, tetapi para petani berharap demplot dilanjutkan periode musim berikutnya.
Munawar menyampaikan “Demplot musim berikutnya akan dipuayakan diperluas sesuai harapan petani, sehingga keterlibatan petani dalam kegiatan demplot lebih banyak. Mudah-mudahan sistem pembiayaan partisipatif petani juga dapat dilakukan sebagai upaya penguatan kelembagaan koperasi petani”. Ditargetkan periode ke-2 demplot dapat ditambah luasanya dari 5,4 ha menjadi 17,5 ha di desa Depok dan Tegalsari.
*mun