Artikel
Trending

Pengelolaan Lahan Pasir Pantai di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) – (Bagian Akhir)

Asikin Chafilah – Alumni Fakultas Pertanian Unsoed

(BAGIAN AKHIR)

Sejauh ini dengan mempertimbangkan berbagai hal, kegiatan-kegiatan pengkajian di lahan pasir pantai di selatan DIY termasuk pengkajian untuk meningkatkan kesuburan fisika, kimia dan biologi tanah dilakukan dengan model-model percontohan atau dalam bentuk demonstrasi plot (DEMPLOT). Sedangkan untuk penyebarluasan dan penerapan hasil-hasil pengkajian dilakukan oleh petani secara mandiri karena petani memang telah diuntungkan dengan semakin membaiknya kegiatan usaha tani jika dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Sesungguhnya petani-petani yang bermukim di kawasan lahan pasir pantai di Kabupaten Kulonprogo dan Bantul relatif sudah cukup lama melakukan usaha tani di lahan pasir pantai kendatipun dengan hasil panen yang secara umum mungkin belum seperti yang diharapkan oleh petani.

Terkait dengan kegiatan pengkajian untuk menentukan tanaman-tanaman unggulan yang memiliki kesesuaian dengan kondisi lahan dan lingkungan lokalita, telah dicoba dilakukan penanaman dengan tanaman Melon, Semangka, Cabai dan Terong. Kegiatan pengkajian itu seperti dimaklumi membutuhkan waktu yang lama karena harus menyesuaikan dengan pola tanam dan cara bertanam yang mengikuti kaidah-kaidah bercocok tanam yang baik yakni sejak mulai dari persiapan tanam, penanaman, pemeliharaan tanaman hingga pemanenan. Dengan melihat pertumbuhan dan produksi dari masing-masing tanaman, tiga tanaman yakni melon, semangka dan cabai direkomendasikan bisa diterapkan dan dikembangkan oleh petani di lahan pasir pantai. Selain tanaman melon, semangka dan cabai, belakangan telah ditanam oleh petani di lahan pasir pantai dan berkembang dengan baik yakni tanaman bawang merah dan buah naga (dragon fruit). Oleh karena itu tidak heran kalau pada saat ini di lokasi lahan pasir pantai di Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulonprogo telah menjadi sentra tanaman melon, semangka dan cabai, sedangkan di Desa Sri Gading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul telah menjadi salah satu sentra untuk pengembangan tanaman bawang merah.

“tiga tanaman yakni melon, semangka dan cabai direkomendasikan bisa diterapkan dan dikembangkan oleh petani di lahan pasir pantai”

Tidak hanya tanaman hortikultura, berbagai jenis tanaman pangan hingga kini juga telah tumbuh dan berkembang dengan baik di lahan pasir pantai. Meskipun demikian, nampaknya masih diperlukan kegiatan pendampingan oleh Satuan Organisasi Daerah (SOD) yg membidangi pertanian, perguruan tinggi dan unit ketja LITBANG Kementan RI karena dari hasil pengendalian (pemantauan dan evaluasi) secara terpadu masih ditemukan petani yang boros dalam penggunaan sarana produksi pertanian terutama pestisida pada tanaman cabai dan bawang merah.

Lebih jauh dari kegiatan pengkajian di lahan pasir pantai terutama yang dilakukan oleh perguruan tinggi diketahui seringkali melibatkan mahasiswa-mahasiswa semester akhir, oleh karena itu dari lahan pasir pantai selama ini telah dilahirkan sarjana-sarjana pertanian dari berbagai strata dan keahlian. Kisah sukses (success story) tentang pengelolaan lahan pasir pantai nampaknya telah menyebar luas dan menarik perhatian dari kalangan unit kerja LITBANG Kementerian/Lembaga (K/L) RI, terbukti penulis yang ketika itu bertugas di Dinas Pertanian DIY berkesempatan mendampingi langsung kunjungan kerja Kepala LIPI yang mengharapkan dimasa mendatang LIPI dapat berkiprah secara nyata dalam pengembangan lahan pasir pantai di selatan DIY. Selain itu, kunjungan-kunjungan dalam rangka studi banding telah banyak dilakukan oleh para pihak terkait baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Kondisi ini langsung maupun tidak langsung pada akhirnya telah memunculkan sosok-sosok petani handal baik di Kabupaten Kulonprogo maupun Kabupaten Bantul yang setiap saat dapat menjelaskan dengan baik sesuai kepentingan masing-masing terkait dengan pengelolaan lahan pasir pantai di selatan DIY.

KASONGAN, Bantul 8 Januari 2021

Asikin CHALIFAH

▪︎ Pembina Rumah Literasi (RULIT) WASKITA, Kedughtukang, BREBES.
▪︎ Ketua DPW PERHIPTANI.
▪︎ Sekjen DPP KOPITU (Komite UMKM Indonesia Bersatu).

Click Here

Related Articles

Back to top button