Artikel
Trending

Setelah Berdirinya Yayasan Alumni Pertanian Soedirman

Oleh Tri Wuryanto – Bendahara I KAFaperta 2019-2023

Sebuah falsafah Jawa, Jer Basuki Mowo Beo, meraih kemuliaan membutuhkan pengorbanan. Maka langkah awal setelah visi dan misi terbentuk, perlu ada upaya merealisasikannya. Program pasca terbentuknya yayasan, dapat membentuk aset yayasan. Aset dapat berupa aset tetap atau aset liquid. Misalnya di Kemenag ada Dana Abadi Ummat, boleh lah di Alumni Pertanian Soedirman ada Dana Abadi Alumni, atau aset tetap misalnya berupa Sawah Abadi Alumni.

Barangkali sesuai dengan Fakultas Pertanian, maka aset berupa sawah abadi merupakan aset yang strategis, bisa digunakan untuk mendukung banyak hal yang berkaitan dengan sektor pertanian pada umumnya. Lahan bisa dijadikan areal penelitian percontohan varietas, studi untuk mahasiswa maupun produksi massal yang dikelola alumni.

Pertanyaannya, mampukah alumni pertanian memiliki aset sawah ? Jawabannya mampu dan luasan secara bertahap bisa bertambah. Sebagai contoh, ada alumni kampus Teknik di Bandung mencanangkan program donasi “Dana Abadi Alumni”, dengan target pengumpulan 1 triliun dan tercapai. Lainnya ada satu cerita menarik tentang memiliki tanah dan ini dilakukan sebuah perguruan tinggi swasta di Jogja. Bagaimana mereka bisa memperoleh tanah dengan gratis.

Melalui yayasan yang didirikan terlihatlah peluang itu. Ada peluang mendapatkan 10 hektar tanah, namun tidak memiliki dana, maka diusahakanlah dengan berbagai upaya agar ada dana untuk membeli tanah tersebut. Diantaranya melalui pinjaman perorangan, ada juga dari perbankan.

Singkat cerita tanah dapat terbeli, lalu dibangun kampus dengan luasan tanah 5 ha. Setelah kampus terbangun, sisa 5 ha dikerjasamakan dengan developer untuk membangun properti berupa perumahan dan ruko di sekitar kampus. Modalnya, pihak developer  yang menanggung, sedangkan yayasan hanya menyediakan tanah. Di sinilah yayasan memperoleh kekayaan yang luar biasa karena tanah 5 ha telah mengalami mengalami kenaikan 3-5 kali lipat dari harga beli, karena adanya kampus. Sebuah upaya yang tidak direncanakan dari awal namun berakhir sangat membahagiakan. Yayasan bisa mengembalikan pinjaman yang digunakan untuk membeli tanah dan masih punya keuntungan. Semoga tulisan ini menjadi inspirasi dan renungan untuk memajukan KAFaperta dan Fakultas Pertanian. Salam Kompak, Semangat, Hebat.

Click Here

Related Articles

Back to top button